- Tidak banyak mendampingi & menuntun doa-doa disaat terakhirnya
- Tidak pamit ketika akan pergi / melakukan keperluan /urusan rumah sakit
- Tidak langsung membawa ke ICU seperti saran dokter (karena pertimbangan sikon tidak memungkinkan)
- Tidak banyak mendampingi ibu, sepeninggal mas Sigit, padahal ibu begitu terpuruk & schok
- Waktu akan kembali ke Jakarta tidak sempat pamit ke makam
- Sepeninggal ibu, hanya 4 hari di Yogya, tidak kepikiran anak2 ibu harus ada di Yogya sampaai dengan hari ketujuh
- Tidak membawa ibu ke mushola untuk disholatkan bareng2, meskipun sudah banyak yang mensholatkan tetapi secara sendiri2
- Tidak menuruti permintaan ibu, untuk memberi buku & pensil untuk menulis keinginan2 ibu
- Dibulan2 terakhir kepergian ibu, tidak melakukan ritual jalan2 muter komplek, sholat jamaah, menyuapi, menyisiri rambut dll karena saat itu kita sedang melatih ibu mandiri dalam segalanya & agar ibu banyak gerak & melupakan almarhum kakak
- Merasa kehilangan suatu harapan, karena merasa ibu terlalu cepat meninggalkan kita, tapi diatasi dengan selalu menghibur diri, bahwa banyak teman2 kita yang juga sudah ditinggal ibunya
- Merasa ada yang belum lengkap / genap...karena ibu meninggalkan kita hanya pada 3 generasi (bukan 4 generasi / ibu belum punya cicit)
Kamis, 11 Juni 2015
GANJALAN-GANJALAN DIHATI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar