Minggu, 28 Juni 2015

BIHUN GORENG




BAHAN YANG DIGUNAKAN:
  1. 150 gram bihun, seduh air mendidih, lumuri dengan 1 sdm kecap manis
  2. 2 butir telor, kocok sebentar
  3. 5 biji bakso daging, iris tipis
  4. 3 sdm air matang
  5. 75 gram wortel, iris bentuk lidi
  6. 50 gram kol, iris kasar
  7. 50 gram sawi hijau, iris kasar
  8. 2 batang daun bawang, iris serong 2 cm
  9. 1 batang seledri, potong 1 cm
  10. 5 sendok makan minyak goreng
  11. Bawang merah goreng secukupnya
BUMBU HALUS:
  1. 2 butir bawang merah
  2. 4 siung bawang putih
  3. 1/2 sdt merica
  4. 1 sdt garam halus (sesuai selera)

CARA MEMBUATNYA:
  1. Panaskan 2 sdm minyak, masukkan telur, aduk hingga telur matang. Satukan telur dengan bihun, sisihkan.
  2. Panaskan sisa minyak, tumis bumbu halus hingga harum. Masukkan bakso, aduk hingga matang. Tuang air matang, masukkan sayuran dan aduk.
  3. Masukkan campuran bihun, masak hingga bahan matang. Angkat dan hidangkan dengan ditaburi bawang merah goreng dan seledri.
 
                                                    *****SELAMAT MENCOBA*****

TAPE GORENG




BAHAN YANG DIGUNAKAN:

  1. 1/2 kg tape singkong, haluskan
  2. 150 gr gula pasir
  3. 1 sdt vanili bubuk 
  4. 1/2 sdt garam halus
  5. 300 gr tepung terigu
  6. 100 gr keju cheddar, parut
  7. 50 gr margarin
  8. minyak untuk menggoreng secukupnya

CARA MEMBUATNYA:
  1. Campurkan tape singkong, gula, vanili & garam, aduk rata
  2. Masukkan tepung terigu sedikit demi sedikit sampai adonan bisa dibentuk
  3. Tambahkan keju cheddar parut dan margarine, aduk lagi hingga rata
  4. Ambil 2 sendok makan adonan (sesuai selera) lalu dibentuk bulat (lakukan hingga adonan habis)
  5. Panaskan minyak, goreng tape hingga berwarna kuning keemasan, angkat & tiriskan


                                                  *****SELAMAT MENCOBA*****

DADAR KORNET




BAHAN YANG DIGUNAKAN:
  1. 150 gram kornet
  2. 1 batang daun bawang, iris halus
  3. 1 buah bawang bombay. iris kasar
  4. 3 buah cabe merah, iris halus
  5. 1 sdt lada bubuk
  6. 1 sdt garam
  7. 1 butir telur, kocok lepas
  8. Minyak goreng untuk menggoreng
CARA MEMBUATNYA:
  1. Campur bahan 1 s/d 7  & aduk rata
  2. Ambil adonan satu sendok makan penuh, goreng dalam minyak yang panas. Goreng hingga kecoklatan, angkat & tiriskan


                                                    *****SELAMAT MENCOBA*****

TELOR DADAR WARTEG




BAHAN YANG DIGUNAKAN:
  1. 1 1/2 sdm terigu
  2. 2 sdm air
  3. 3 butir telur
  4. 1 btg daun bawang, iris halus

Bumbu, tumbuk kasar: 
  1. 5 bawang merah
  2. 2 bawang putih
  3. 2 cabe merah
  4. 1-2 cabe rawit (additional)
  5. 1-2 sdt garam

CARA MEMBUATNYA:
  1. Campur terigu, air dan bumbu hingga rata.
  2. Masukkan telur & daun bawang. Kocok lepas hingga rata.
  3. Goreng hingga matang.


                                                       *****SELAMAT MENCOBA*****

Selasa, 23 Juni 2015

ROTI CANAI / MARYAM / PRATA

BAHAN YANG DIGUNAKAN:
  1. 150 cc air hangat
  2. 50 cc minyak goreng
  3. 1 butir telur
  4. 300gr tepung terigu (segitiga biru)
  5. 1 sdm susu bubuk
  6. 1sdt gula halus (optional)
  7. 1/2sdt garam
BAHAN TAMBAHAN:
  1. Margarin untuk mengoles
  2. 50cc minyak untuk merendam
CARA MEMBUATNYA:
  1. Masukkan air hangat, minyak dan telor, Aduk hingga rata,cukup dgn garpu
  2. Masukkan tepung, susu, gula dan garam. Uleni adonan hingga benar2 kalis,dibanting2 yaaa sampai benar2 kalis dan tidak lengket di wadah
  3. Bagi adonan, masing2 50gr (bisa lebih banyak kalau mau bikin yg lebih lebar (1 adonan jadi 11 biji) 
  4. Rendam adonan dengan minyak,kemudian tutup dengan serbet, diamkan selama kurang lebih 1-2jam
  5. Tipiskan adonan, sampai benar2 tipis tapi jangan sampai robek, jangan lupa olesi dulu dengan minyak agar licin
  6. Oleskan sdikit margarin sampai rata, Gulung adonan secara hati2 dan perlahan-lahan
  7. Adonan yang sudah selesai di gulung, ditarik dengan hati2, ini bertujuan agar adonan menjadi lebih panjang
  8. Gulung adonan dengan arah berlawanan hingga membentuk seperti huruf "S", satukan/tumpuk adonan
  9. Pipihkan adonan,saat memipihkan bisa agak sedikit ditarik2 karna adonan sedikit liat/alot
  10. Goreng di teflon tanpa minyak hingga kecoklatan
  11. Roti siap untuk disantap dengan berbagai macam topping (mayonnaise,saus sambal, potongan sossis dan taburan keju), toping selai strawberry diatasnya diberi ice cream)
                                                          *****SELAMAT MENCOBA*****

Jumat, 12 Juni 2015

KENANGAN-KENANGAN LUCU SAAT BERSAMA ALMARHUMAH

  1. Menghindari omelan bapak dengan buru2 mengajak ibu berangkat ke Bekasi tanpa pamit bapak & naik KA apa aja yang bisa segera berangkat ke Jakarta
  2. Menolak diajak bapak pulang ke Yogya dengan berpura2 ibu sakit, diakali dengan mengeroki badan ibu dengan polesan lipstik & membalur tubuh ibu dengan remason
  3. Menghindari omelan bapak dengan berpura2 kaki ibu sakit & merendamnya dengan air garam di ember
  4. Selalu menemani bapak & ibu tidur dalam satu kamar selama di bekasi, 

Kamis, 11 Juni 2015

GOODTIME COOKIES (TANPA TELOR) BY AI DI STYLESHOP



BAHAN-BAHAN YANG DIGUNAKAN:
  1. 175 gram Margarin
  2. 75 gram Gula Halus
  3. 1/2 sendok teh Vanilli
  4. 175 gram Tepung Kunci Biru
  5. 45 gram Tepung Maizena
  6. Secukupnya Chococip

CARA MEMBUATNYA:
  1. Siapkan loyang datar untuk memanggang kue, alasi permukaannya dengan kertas baking (kertas roti). Sisihkan.
  2. Kocok margarin (mentega) bersama gula halus dengan mixer sampai berwarna pucat dan mengembang. Hentikan pengocokan bila warna mulai memutih. Jangan kelamaan mengocok.
  3. Masukkan vanilli, tepung terigu & tepung maizena bersamaan. Aduk dengan spatula atau sendok kayu. Aduk sampai rata saja, jangan kelamaan mengaduk.
  4. Masukkan adonan dalam plastik segitiga, gunting ujung nya, lalu cetak diatas loyang. (Aku cetak pake sendok dan chococip langsung aku campur adonan)
  5. Taburi dengan chococip sesuai selera.
  6. Jika memakai oven listrik gunakan suhu 165° Celcius, api atas dan bawah kurang lebih 20 menit. (Aku tadi cuma 15 menit)

                                                       *****SELAMAT MENCOBA*****

GANJALAN-GANJALAN DIHATI

  1. Tidak banyak mendampingi  & menuntun doa-doa disaat terakhirnya
  2. Tidak pamit ketika akan pergi / melakukan keperluan /urusan rumah sakit
  3. Tidak langsung membawa ke ICU seperti saran dokter (karena pertimbangan sikon tidak memungkinkan)
  4. Tidak banyak mendampingi ibu, sepeninggal mas Sigit, padahal ibu begitu terpuruk & schok
  5. Waktu akan kembali ke Jakarta tidak sempat pamit ke makam
  6. Sepeninggal ibu, hanya 4 hari di Yogya, tidak kepikiran anak2 ibu harus ada di Yogya sampaai dengan hari ketujuh
  7. Tidak membawa ibu ke mushola untuk disholatkan bareng2, meskipun sudah banyak yang mensholatkan tetapi secara sendiri2
  8. Tidak menuruti permintaan ibu, untuk memberi buku & pensil untuk menulis keinginan2 ibu
  9. Dibulan2 terakhir kepergian ibu, tidak melakukan ritual jalan2 muter komplek, sholat jamaah, menyuapi, menyisiri rambut dll karena saat itu kita sedang melatih ibu mandiri dalam segalanya & agar ibu banyak gerak & melupakan almarhum kakak
  10. Merasa kehilangan suatu harapan, karena merasa ibu terlalu cepat meninggalkan kita,  tapi diatasi dengan selalu menghibur diri, bahwa banyak teman2 kita yang juga sudah ditinggal ibunya
  11. Merasa ada yang belum lengkap / genap...karena ibu meninggalkan kita hanya pada 3 generasi (bukan 4 generasi / ibu belum punya cicit)

MOMENT-MOMENT INDAH BERSAMA ALMARHUMAH IBU


 SATU BULAN SEBELUM KEPERGIAN IBU
  1. Menyuapi makan pagi, siang , malam sepulang dari tauziah almarhum mas Sigit 
  2. Menenangkan, menghibur & menuntun doa setiap ibu menangis karena teringat almarhum mas Sigit
  3. Menuruti & melaksanakan amanah ibu untuk dimakamkan disebelah mas Sigit & memberi bantuan kepada Icha

SATU SETENGAH TAHUN DIBEKASI
  1. Berkeliling seputar komplek setiap pagi dengan mendorong kursi roda  
  2. Memandikan, merias wajah, menyuapi makan sepulang dari rumah sakit hingga beberapa bulan
  3. Berjamaah sholat, dengan posisi ibu duduk di tempat tidur
  4. Menyiapkan menu makan favorit ibu: setup jambu, sop/soto ceker/sayap, es mambo
  5. Meracik obat yang harus dikonsumsi sepanjang hari
  6. Membawa berobat ke dokter Solihin, yang alhamdulilah ibu merasa cocok dengan dokternya
  7. Memproses waktu ibu sakit di bojong, membawa ke dokter, menunggui saat proses pemulihan, mencari ruang ICU, dan mendampingi ibu selama dirawat 10 hari di RS Pulomas






Jumat, 05 Juni 2015

SAAT-SAAT TERAKHIR MENDAMPINGI IBUNDA TERCINTA

Masih tidak percaya & tidak yakin...dalam kurun waktu 12 hari mas sigit & ibu meninggalkan kami.
Kalau waktu bisa diputar balik....banyak kemauan yang ingin dikerjakan....ingin mendampingi ibu disaat-saat terakhirnya, membimbing & melantunkan doa2 ditelinganya, menenangkan hatinya dengan menggenggam tangannya & mengusap-usap punggungnya, menyuapi makanan kesukaanya, pamit kemana pun aku mau pergi untuk mengambil obat di apotik, mengambil hasil laboratorium, mengurus administrasi, mengurus BPJS, mencari Rumah Sakit dll dll tapi semuanya hanya penyesalan

Ada saja penyesalan berdatangan....kenapa tidak mensholatkan ibu di mushola,/ masjid, mengunjungi makam mas sigit & ibu lagi saat akan balik ke bekasi, memastikan anak2 ibu tetap di Yogya sampai hari ketujuh meninggalnya ibu untuk rutin mengaji surat yasin, mendampingi bapak menyalami tamu2 yang mengucapkan duka cita.

Masih teringat ketika Selasa 12 Mei 2015 jam 19.00 an, pakdi menelpon agar segera ke Yogya untuk menjenguk mas Sigit yang sudah 2 minggu ini sakit, masih teringat ketika tak lama setelah pakdi menelpon, ada telepon dari mba Ut mengabari sakitnya mas Sigit, masih teringat ketika buru2 menelpon mas Wawan dan langsung nyambung & diangkat mas Wawan untuk janjian ketemu di Yogya menjenguk mas Sigit, masih teringat ketika memaksa mbak Emi segera ke bekasi untuk gantian merawat ibu, masih teringat ketika menelpon bapak agar sabar & tidak marah kepada pakdi yang membawa mas Sigit ke RS Bethesda (bukan ke RS PKU) karena mas Sigit kondisinya kritis......semuanya seperti mimpi karena pada Rabu 13 Mei 2015 jam 10 an pagi mbak Ut mengabari Mas Sigit sudah menghadap Alloh SWT.

Masih teringat ketika pamit sama ibu akan ke Yogya karena ada perlu sekalian menengok mas Sigit & ibu pengin ikut, masih teringat ketika ibu latihan pipis di kamar mandi karena akan ditinggal ke Yogya, masih teringat ketika tiba2 mengajak ibu ikut ke Yogya dengan tetap tidak bercerita alasan tiba2 ibu diajak ke Yogya, masih teringat ketika meredakan kekesalan ibu karena dibawa muter2 ke Bantul mencari rumah mbak Ut, masih teringat ketika membujuk ibu untuk mampir ke rumah mbak Ut, masih teringat ketika menyampaikan berita kepergian Mas Sigit, masih teringat ketika menghibur ibu atas kepergian mas Sigit, masih teringat ketika menuntun ibu mendoakan mas Sigit dengan doa Al-Fatehah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas baik ketika di makam, ketika ibu menangis karena teringat mas Sigit.

Semuanya bagai mimpi....inikah rancangan rencana terbaik dari Alloh SWT, inikah cerita misteri yang kita tidak bisa memprediksi sebelumnya.

Masih teringat 3 bulan yang lalu, saat pernikahan Anggi di bulan Februari 2015 di Yogya, mas Sigit masih gemuk & gagah, mas Sigit berjanji akan berusaha melunasi pembelian rumah, mas Sigit membelikan soto daging untuk makan malam....semuanya dalam kenangan indah

Masih teringat ketika aku menyuapi ibu dengan semua menu di pernikahan Anggi,,,,wedang ronde, sate ayam, mi oriental, es teller, es fanta. Masih teringat waktu berangkat ke Yogya bertiga dengan naik Commuterline ke Senin transit di manggarai, naik KA ke Yogya, masih teringat makan pop mi, krupuk ikan, soto ayam, minuman kesayangan ibu setup jambu, masih teringat ketika beliin ibu bubur gudeg ayam untuk sarapan, masih teringat ketika balik ke Bekasi ibu makan nasi gudeg & peyek kacang, masih teringat ketika memapah ibu untuk bersiap2 turun dari KA, mengganti baju & pampers ibu yang basah kuyup, masih teringat ketika mambawa ibu berobat ke dokter Solihin & ibu tersenyum lega karena sembuh dari sesek karena kecapekan perjalanan ke Yogya.

Masih teringat ketika dibulan2 akhir hayat menyiapkan menu2 kesukaan ibu...soto ayam ceker & sayap, ternyata Alloh SWT maha berkuasa & mempunyai rencana terindah.

Masih teringat ketika berkabung meninggalnya mas Sigit....ibu dengan lahapnya memakan mi godog,  ibu dengan lahap makan nasi gudeg, minum es cendol, es fanta, pop mi,

Masih teringat seminggu sebelum kepergian ibu, Senin pagi sampe bekasi ibu di lap mba Em & disuapin makan, Senin malam jam 22 an ibu aku papah masuk ke taksi untuk berobat ke dokter Solihin & memohon2 untuk diterima di bagian pendaftaran & diobatin, masih teringat ketika hari selasa belum sembuh seseknya & kembali ke dokter untuk kepastian/kelengkapan obat, masih teringat ketika hari Rabu ibu jalan kekamar mandi untuk mandi, masih teringat ketika menyuapi ibu seminggu penuh shari tiga kali sambil menuntun doa kalo ibu teringat mas Sigit, masih teringat ketika ibu pesan untuk disemayamkan di sebelah mas Sigit, masih teringat ketika ibu minta transfer ke mba Ida untuk Icha, masih teringat ketika hari Jumat ibu gak mau mandi, gak mau makan, batuk & muntah2, masih teringat ketika merangkul ibu dibecak dalam perjalanan berobat ke RS Budi Lestari, masih teringat ketika di UGD menandatangai untuk menolak mambawa ke ICU, menyetujui pemasangan kateter, menyetujui untuk memasang peralatan medis, masih teringat ketika 2 malam (malam sabtu & malam minggu) tidur di kursi panjang di ruang tunggu RS Budi Lestari, masih teringat ketika hari Rabu ibu masih berucap gak kerasan di RS, tenggorokan terasa haus, Masih teringat ketika membimbing ibu berdoaa, masih teringat ketika hari Sabtu mengurus rujukan BPJS ke Faskes tapi ditanggapi kurang nyaman baik di Faskes maupun di Bagian Admin & Bagian Ruangan HCU, masih teringat
ketika Minggu pagi diberitahu dokter untuk mencari ICU di RS lain, masih teringat ketika berdua ayah mencari ICU di RS Global, Bhakti Kartini, Bella, Rawa Lumbu, Anna, RSUD, Subki Kartini, Mekar Sari, Ananda, Medika Karya, dan terakhir di RSUD Cibitung. Masih teringat ketika melapor ke Suster untuk segera memindahkan ibu ke RSUD Cibitung, masih teringat ketika membawa ibu dengan naik ambulan ke RSUD Cibitung, masih teringat ketika membeli mi goreng, membeli sekotak aqua gelas, membeli beberapa cup pop mi, memfoto copi puluhan lembar KTP, karu BPJS & kartu RSUD, masih teringat ketika bolak balik mengambil hasil laboratorium karena hasil lab ibu diluar batas wajar, masih teringat ketika jam 23 an diberitahu dokter untuk mencari RS dengan fasilitas ICU untuk cuci darah, masih teringat ketika berdua ayah mencari RS untuk cuci darah ke RS Graha Juanda & RS Anna Medika, masih teringat ketika mba Em menelpon ibu dalam kondisi kritis, masih teringat ketika detik2 terakhir ibu menghembuskan nafas, masih teringat ketika rapat membicarakan petugas memandikan jenazah, masih teringat ketika deal dengan beaya ambulan & beaya memandikan jenazah, masih teringat ketika buru2 balik ke rumah untuk mandi & bersiap2 ke Yogya, masih teringat ketika berempat memandikan ibu, masih teringat ketika naik ambulan ke Yogya dari jam 7.30 sampai jam 17 dengan sirene yang selalu mengaung, masih teringat ketika sampai Yogya semuanya sudah siap ( tiker, makan malam, kursi, tenda dll dll), masih teringat ketika kirim pesan sms ke temen2 SMA, UPN, saudara2. masih teringat ketika temen2 SMA & UPN melayat dirumah, masih teringat ketika tidur bareng2 diruang tamu dan bangun subuh2 karena rombongan tetangga dari mushola mau mensholatkan jenazah, masih teringat ketika sehabis mandi pagi mendoakan surat Yasin yang terakhir untuk ibu, masih teringat ketika menerima ucapan dukacita dari saudara2, temen2 ibu di Amki, temen2 ibu arisan, tetangga & kerabat, masih teringat ketika mengajak saudara2/temen untuk mensholatkan ibu, masih teringat ketika mengantar ibu keperistirahatan terakhir, masih teringat ketika melihat Icha & salsa berdoa dipusara mas Sigit & ibu, masih teringat ketika berdoa & makan bersama untuk mendoakan ultah Gilang tanggal 25 & ultah mas Sigit tanggal 27 Mei, masih teringat naik bis kembali ke bekasi setelah puluhan tahun tidak naik bis bareng keluarga...SEMUANYA MASIH MELEKAT DI KEPALA

Kini semuanya harus berubah kearah kebaikan...sesuatu yang mas Sigit & ibu inginkan hanya doa, doa & doa...doa dikirim sehari lebih dari lima waktu, didoakan di masjid, bonus Doa Yasin setiap malam jum'at....In Sya Alloh sedekah atas nama mas Sigit & Ibu. Doa yang selalu aku panjatkan ....Ya Alloh...ampunilah semua dosa & kesalahan mas Sigit & Ibu, terimalah semua amal kebaikan mas Sigit & ibu, lapangkan kuburnya, ringankan hisabnya, berilah tempat yang layak disisi MU, berilah ketabahan, kekuatan & keikhlasan bagi anak, istri & saudara yang ditinggalkan. Aamiin YRA