Tabungan, deposito, dan asuransi merupakan jenis-jenis investasi yang popular & banyak diminati karena tergolong investasi berisiko rendah, meskipun imbal hasil keuntungannya rendah pula. Misalnya deposito yang mematok suku bunga sekitar 6-8% per tahun dan suku bunga tabungan sebesar 4-5% per tahun.
Sedangkan jika disimpan di reksa dana saham, risiko nya tidak ada jaminan mendapatkan pembagian dividen, keuntungan, dan kenaikan modal investasi. Selain itu, unsur risiko pasar seperti kondisi politik dan becana alam dapat mempengaruhi nilai reksa dana. Selain jenis investasi di atas sebenarnya ada pilihan lain untuk Anda, yaitu menyimpan di Obligasi Ritel Indonesia (ORI) atau Sukuk Ritel.
Sebelum memutuskan berinvestasi di ORI dan Sukuk Ritel, Anda harus tahu untuk apa Anda berinvestasi. Berikut ini adalah contoh-contoh penggunaan ORI dan Sukuk Ritel untuk beberapa rencana investasi yang berbeda-beda:
- Butuh arus kas bulanan: Anda mungkin sudah memasuki usia pensiun dan ingin mendapatkan hasil produktif dari aset finansial yang lebih besar daripada suku bunga deposito pada umumnya.
- Dana Pendidikan untuk 3 tahun lagi: Bila Anda sudah memiliki sebagian besar dari jumlah target dana untuk keperluan membayar uang pangkal sekolah atau uang daftar universitas, maka pastikan waktu pembayaran dana bersamaan dengan waktu jatuh tempo ORI dan Sukuk Ritel.
SBR
- - Terbit pertama kali Mei 2014.
- - Tidak dapat diperdagangkan.
- - Jatuh tempo 2 tahun.
- - Pembelian minimal Rp 5 juta, maksimal Rp 5 miliar.
- - Kupon mengikuti suku bunga LPS, minimal 8,75 persen.
- - Kupon dibayar tiap bulan.
- - Kupon disesuaikan setiap tiga bulan.
- - Terbit pertama kali Agustus 2006.
- - Dapat diperdagangkan.
- - Pembelian minimal Rp 5 juta, maksimal Rp 5 miliar.
- - Kupon tetap 8,5 persen (ORI 010).
- - Kupon dibayar tiap bulan.
- - Terbit pertama kali Februari 2009.
- - Dapat diperdagangkan.
- - Jatuh tempo 3-3,5 tahun.
- - Pembelian minimal Rp 5 juta, maksimal Rp 5 miliar.
- - Kupon tetap 8,75 persen (Sukuk 006).
- - Memiliki transaksi atau akad syariah yang melandasi (underying transaction).
tingkat kupon atau imbal hasil 8,75 persen. Besaran imbal hasil ini berfluktuasi sesuai dengan tingkat suku bunga Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Maksudnya, jika suku bunga LPS naik, maka tingkat kupon akan mengikuti. Pada saat ditawarkan, suku bunga dasar SBR 001 adalah suku bunga LPS saat ini sebesar 7,5 persen ditambah spread 1,25 persen menjadi 8,75 persen. Sedangkan jika suku bunga LPS naik menjadi 8 persen, maka kupon SBR 001 ikut berkembang menjadi 9,25 persen. Namun, ini hebatnya, kalau sebaliknya suku bunga LPS turun menjadi 7 persen, kupon SBR 001 tidak akan lebih rendah dari angka 8,75 persen. “Floor rate tetap ada di 8,75 persen,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar